Minggu, 08 November 2009

Diego!

hai kawan kawan
setelah lama tak bersua, akhirnya kita berjumpa lagi
bagaimana kabar kalian? eh apa ada yang kenal dengan si kalian?
ah persetan dengan si kalian yah

oke di kesempatan kali ini saya akan mempersembahkan sebuah tulisan yang sebenarnya adalah tugas dari dosen pernaskahan gw. tulisan ini gw buat dengan bantuan dari saudara Ryad Hasania yang telah membantu saya mencurahkan minyak untuk tulisan ini.

oia, kalo yang udah baca boleh di baca lagi. kalo yang belom baca ga boleh baca lagi!

baiklah, tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita panggil! yang sudah tidak asin lagi, ini dia, DIEGOOOOOOOOOO! (sfx terompet tahun baru)

selamat menikmati, dan semoga diterima di sisinya!

Diego!
sore hari, langit terlihat cerah, dan tampaknya akan turun hujan.
cuaca yang aneh, mengapa cerahtapi akan turun hujan?
namun keanehan tersebut juga mempengaruhi Diego. dia jadi tak nafsu makan.
bukan karena dia tidak lapar, melainkan karena ibunya memang tidak masak, dan warung warung yang biasa dihutanginya tutup.
tiba tiba terdengar bunyi yang sangat bising, yang mampu memekakan telinga dan memecahkan kaca.
tapi diego tak merasa terganggu, karena bunyi itu ternyata berasal dari bengkel yang berjarak 80km dari rumah Diego.

Diego teringat akan janji kepada seorang temannya, Rosalinda.
Dia berjanji untuk memangkas rambut Rosalinda.
Dia bergegas menyalakan motor, dan pergi menuju rumah Rosalinda dengan menggunakan bis (motor yang tadi dinyalakan Diego adalah motorola, handponenya)
di bis, Diego duduk bersebelahan dengan seorang wanita cantik. kecantikannya lengkap dengan bentuk yubuhnya yang kekar.
diego mencoba menyapa wanita itu..
"hai..", sapa diego.
namun tak ada jawaban dari sang wanita. Diego tak menyerah begitu saja, dia mencobanya lagi.
"hai cewek..", Diego menyapa lagi.
dan tetap tak ada jawaban. Diego pun kesal.
kekesalannya dilampiaskan pada seorang pengamen yang sedang menyanyikan lagu the beatles.
Diego merebut gitar pengamen tersebut, dan melanjutkan lagu yang tai dinyanyikan oleh sang pengamen. Diego jadi pengamen dan pengamen jadi Diego. bukan itu saja, mereka pun bertukar pakaian, dan semua itu mereka lakukan di atas lapangan hijau setelah mereka selesai bermain sepak bola. tim Diego kalah dan tim pengamen menang. namun karena mereka telah bertukar posisi, maka tim Diego pun menjadi menang dan tim pengamen kalah.

Diego merayakan kemenangannya dengan mengundang warga komplek untuk mengadakan pesta besar-besaran. tapi yang hadir di pesta itu kebanyakan ibu hamil dan binaragawan, karena menurut mereka ini adalah pesta besar-besaran atau ajang adu besar.
keesokan harinya Diego ditangkap dan ditahan oleh yang berwajib. karena pesta yang kemarin dia adakan di halaman gedung MPR/DPR. ternyata Diego adalah seorang satpam di gedung itu.
hukuman yang diterima Diego sangatlah berat, yaitu hukum ganteng, eh gantung. dia digantung seperti cucian selama 250 tahun, dan menenui ajal di usia 25 tahun.

-TAMAT-

demikianlah persembahan dari saya, semoga tidak membuat anda terhibur. karena saya bukanlah seorang pria penghibur.
yang mau memberikan komentar boleh, yang ga mau memberikan komentar juga ga boleh.

sampai jumpa, dan selamat menempuh hidup baru!

*terimakasih banyak kepada saudara ryad hasania yang telah membantu saya membuat semua cerita ini begitu menggemaskan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar